BAB
I
PENDAHULUAN
Masa
pubertas dan masa remaja adalah masa dimana seorang individu mencari jati diri.
Pada masa itu, anak berusaha untuk bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan dan
harapan baru. Dalam masa ini, anak pun mengalami pola hidup yang tak seimbang.
Mereka mulai menyesuaikan diri, mulai berpikir akan hal-hal yang menjadi
tanggung jawabnya, dan berusaha menyelesaikan persoalan-persoalan yang mulai
muncul dalam kehidupannya. Di situlah aspek kognitif pada anak mulai
berkembang.
Pada masa ini juga seorang individu
akan mengalami banyak perubahan
baik dalam dalam bentuk fisik maupun non fisik, bahkan sampai pada tingkah laku,
moral maupun spiritualnya. Pada masa ini juga seorang individu akan menjadi
keras kepala, sukar diatur, mudah tersinggung, sering melawan dan sebagainya. Dengan kejadian ini tak jarang
ada orang tua yang benar-benar
bingung dan gelisah memikirkan kelakuan anak-anaknya yang telah berkelakuan tak wajar seperti sering
bertengkar, membuat kelakuan-kelakuan yang melanggar aturan atau nilai-nilai kesusilaan dan norma-norma agama.
Bahkan oleh sebagian masyarakat anak anak ini dikatakan uragkan ataupun nakal.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian masa pubertas dan masa
remaja?
2.
Bagaimana karakteristik perkembangan
Remaja ?
3.
Bagaimana implikasinya perkembangan masa
remaja terhadap pendidikan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Masa Puber dan Remaja
Pubertas
berasal dari bahasa latin yang berarti usia kedewasaan. Root dalam Hurlock
menyatakan bahwa masa puber adalahsuatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi
kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi.
Remaja
berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa.Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Remaja sebenarnya tidak mempunyai
tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga
golongan dewasa atau tua. Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi
atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi
memiliki status anak. Masa
remaja merupakan masa perkembangan menuju kematangan jasmani, seksualitas,
pikiran dan emosional.
Menurut Piaget dalam Hurlock, masa remaja adalah usia dimana individu
berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa
dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua nelainkan dlam tingkatan yang sama.
B. Karakteristik Pubertas dan Perkembangan Remaja
Kriteria
yang paling sering digunakan untuk menentukan timbulnya pubertas dan memastikan
tahap pubertas tertentu yang telah
dicapai adalah haid bagi perempuan, dan mimpi basah bagi laki-laki.
Haid
pertama sering digunakan sebagai criteria kematangan seksual anak perempuan.
Haid menunjukan bahwa organ-organ seks dan cirri-ciri seks sekunder semua sudah mulai berkembang, tetapi belum
ada yang matang.
Sedangkan,
bagi anak laki-laki, mimpi basah merupakan criteria yang dipakai untuk
menunjukan masa pubertas. Mimpi basah merupakan cara yang normal bagi oragan
reproduksi laki-laki untuk membebaskan diri dari jumlah bibit yang berlebihan.
Adapun karakteristik perkembangan yang terjadi pada remaja yang cukup penting untuk kita ketahui,
adalah
sebagai berikut:
1.
Karakteristik
perkembangan fisik
perubahan fisik yang terjadi pada remaja sering kali membuat remaja tersebut agak gusar dan canggung serta tidak
percaya diri. Diantara perubahan fisik itu, yang sangat mempunyai andil besar dalam
mempengaruhi perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh, para remaja ini merasa tangan dan kakinya terlalu panjang sehingga
menurut mereka tidak seimbang dengan besar tubuh mereka. Begitu pula bagi remaja putri mereka juga
merasa canggung dengan perubahan yang terjadi pada tubuh mereka yang kini buah
dada mereka menjadi membesar, dan membuat gerak gerik mereka jadi serba
canggung dan kurang nyaman.
Termasuk pada
remaja pria, juga terjadi perubahan pada suara, otot otot jasmani mereka, dan
pada saat remaja ini kelenjar endoktrin pada pria telah mencapai kematangan,
sehingga menghasilkan hormon yang bermanfaat bagi tubuh, dan akibatnya remaja
menjadi tertarik pada laan jenis. Karena ketertarikan dengan lawan jenis iniah
sehingga pada waktu tidur siremaja ini mengalami mimpi basah. Sedang disisi
yang lain, perkembangan hormon pada remaja putri menyebabkan ia menstruasi.
2.
Karakteristik
Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget,ada
empat tahap perkembangan intelektual/kognitif, yaitu tahap sensori – motoritas,
tahap pro operasional, tahap operasional konkret dan tahap operasional formal.
Adapun perkembangan kognitif untuk remaja terjadi pada tahap operasional
formal yang berlangsung
antara usia 11 sampai 15 tahun.
Tahap
operasional formal mempunyai
karakteristik, diantaranya: individu dapat mencapai logika dan rasio serta
mampu menerima hal hal yang bersifat abstrak, mereka mampu berpikir logis
dengan obyek hal hal yang abstrak, mereka mampu memecahkan persoalan yang
bersifat hipotesis, dan lain lain.
3.
Karakteristik Perkembangan Emosi
Masa remaja adalah
masa peralihan antara masa kanak kanak dan masa dewasa, oleh karena itu
biasanya masa remaja memiliki energi yang besar, emosi yang berkobar kobar,
sedangkan pada pengendalian diri belum sempurna. Pada remaja juga sering
mengalami perasaan tidak aman, tidak tenang, kesepian dan kekhawatiran.
4.
karakteristik
perkembangan nilai, moral dan sikap
Karakteristik
remaja yang menonjol berkaitan dengan nilai adalah bahwa remaja sudah sangat
merasakan artimpentingnya nilai dan mengembangkan nilai baru yang diperlukan
sebagai pedoman, peganngan serta petunjuk didalam mencari dan menemukan
identitas diri mereka. Adapun yang berkaitan dengan morak, para remaja sudah
mulai bisa berpikir abstrak dan mampu memecahkan permasalahan yang bersifat
hipotesis sehingga permasalahan tidak haya terikat oleh waktu, tempat, atau
situasi tetapi juga pada sumber moral yang menjadi dasar hidup mereka.
Sedang
karakteristik perkembangan pada sikap remaja, mereka cenderung menentang nilai
nilai dasar hidup orang tua dan orang dewasa lainnya.
C. Tugas-Tugas
Perkembangan Masa Remaja
Tugas
perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan perilaku
kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan
berperilaku secara dewasa. Adapun tuga –tugas perkembangan masa remaja menurut
adalah sebagai berikut :
1.
Mampu Menerima keadaan fisiknya.
2.
Mampu menerima dan memahami peran seks
usia dewasa.
3.
Mampu membina hubungan baik dengan
anggota kelompok yang berlainnan jenis.
4.
Mencapai kemandirian emosional.
5.
Mencapai kemandirian ekonomi.
6.
Mengembangakan konsep dan ketrampilan
intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota
masyarakat.
7.
Memahami dan menginternalisasikan nilai
nilai orang dewasa dan orang tua.
8.
Mengembangkan perilaku tanggung jawab social
yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa.
9.
Mempersiapkan diri utuk memasuki
perkawinan.
10.
Memahami dan mempersiapkan berbagai
tanggung jawab kehidupan keluarga.
D.
Implikasi perkembangan remaja dalam
pendidikan.
Pertumbuhan dan perkembangan fisik
remaja yang sangat pesat sering menimbulkan gangguan regulasi, tingkahlaku, dan
bahkan keterasingan dalam diri mereka sendiri. Untuk itu perlu adanya
kegiatan-kegiatan yang positif untuk menyalurkan energi lebih yang mereka
miliki, seperti melakukan olahraga, bermain musik, serta kegiatan yang
bermanfaat lainnya.
Terkait
dengan perkembangan aspek intelektual, kondisi psikologis yang perlu diciptakan
dalam iklim pendidikan adalah:
1.
Menerima peserta didik apa adanya tanpa
syarat.
2.
Menciptakan suasana yang membuat peserta
didik merasa tidak terlalu diinilai.
3.
Memahami kerangka berpikir peserta didik
dan mampu menempatkan diri dalam dirinya (empati).
Adapun
untuk mengembangkan emosi remaja, intervensi edukatif yang dapat dilakukan
salah satunya adalah dengan belajar mengembangkan diri, mengambil keputusan
pribadi, mengelola perasaan, menangani stress, berempati, berkomunikasi,
membuka diri, mengembangkan pemahaman, menerima diri sendiri, mengembangkan
tanggung jawab pribadi, mengembangkan ketegasan, dinamika kelompok, dan
menyelesaikan konflik
BAB III
PENUTUP
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa
kanak kanak dan masa dewasa.
Pada masa ini jugalah seorang anak manusia disibukkan untuk mencari jati
dirinya, sehingga hal ini akan membawa mereka pada berbagai perubahan dan
penentangan.
Perubahan dan
penentangan yang dilakukan oleh remaja ini seharusnya bagi orang dewasa tidak
menganggapnya sebagai tindakan kenakalan sehingg mereka menyikapinya dengan
kemarahan dan permusuhan juga. Tetapi alangkah tepatnya bila orang yang lebih
dewasa ataupun orang tua bisa mengarahkan, memberi pengayoman, menanggapi
dengan bijak dan memberikan solusi solusi yang tepat bagi remaja ini, serta
memberi nasehat nasehat yang baik dengan cara yang baik dan sesuai.
Remaja
bagaimanapun juga tetap remaja makhluk yang penuh dengan potensi, semangat yang
menyala nyala, emosi yang menggebu tetapi masih sangat labil dan rendah dalam
pengendalian diri.
DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth
B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pedekatan Sepanjang Rentang Kehidupan
Edisi Kelima, Jakarta; Penerbit Erlangga, 1980
Hidayati,
Wiji & Sri Purnami. Psikologi
Perkembangan. Yogyakarta: Teras (Sukses Offset). 2008
Mohammad Ali, Mohammad Asrori, Psikologi Remaja
Perkembangan Peserta Didik, Jakarta; PT. Bumi Aksara, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar