Senin, 02 Januari 2012

Msa Puber dan Remaja



BAB I
PENDAHULUAN

Masa pubertas dan masa remaja adalah masa dimana seorang individu mencari jati diri. Pada masa itu, anak berusaha untuk bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru. Dalam masa ini, anak pun mengalami pola hidup yang tak seimbang. Mereka mulai menyesuaikan diri, mulai berpikir akan hal-hal yang menjadi tanggung jawabnya, dan berusaha menyelesaikan persoalan-persoalan yang mulai muncul dalam kehidupannya. Di situlah aspek kognitif pada anak mulai berkembang.
Pada masa ini juga seorang individu akan mengalami banyak perubahan baik dalam dalam bentuk fisik maupun non fisik, bahkan sampai pada tingkah laku, moral maupun spiritualnya. Pada masa ini juga seorang individu akan menjadi keras kepala, sukar diatur, mudah tersinggung, sering melawan dan sebagainya. Dengan kejadian ini tak jarang ada orang tua yang benar-benar bingung dan gelisah memikirkan kelakuan anak-anaknya  yang telah berkelakuan tak wajar seperti sering bertengkar, membuat kelakuan-kelakuan yang melanggar aturan atau nilai-nilai kesusilaan dan norma-norma agama. Bahkan oleh sebagian masyarakat anak anak ini dikatakan uragkan ataupun nakal. 


B. Rumusan Masalah
1.        Apakah pengertian masa pubertas dan masa remaja?
2.        Bagaimana karakteristik perkembangan Remaja ?
3.        Bagaimana implikasinya perkembangan masa remaja terhadap pendidikan?

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Masa Puber dan Remaja
Pubertas berasal dari bahasa latin yang berarti usia kedewasaan. Root dalam Hurlock menyatakan bahwa masa puber adalahsuatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja merupakan masa perkembangan menuju kematangan jasmani, seksualitas, pikiran dan emosional. Menurut Piaget dalam Hurlock, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua nelainkan dlam tingkatan yang sama.
B.       Karakteristik Pubertas dan Perkembangan Remaja
Kriteria yang paling sering digunakan untuk menentukan timbulnya pubertas dan memastikan tahap pubertas tertentu  yang telah dicapai adalah haid bagi perempuan, dan mimpi basah bagi laki-laki.
Haid pertama sering digunakan sebagai criteria kematangan seksual anak perempuan. Haid menunjukan bahwa organ-organ seks dan cirri-ciri seks sekunder  semua sudah mulai berkembang, tetapi belum ada yang matang.
Sedangkan, bagi anak laki-laki, mimpi basah merupakan criteria yang dipakai untuk menunjukan masa pubertas. Mimpi basah merupakan cara yang normal bagi oragan reproduksi laki-laki untuk membebaskan diri dari jumlah bibit yang berlebihan.
Adapun karakteristik perkembangan yang terjadi pada  remaja yang cukup penting untuk kita ketahui, adalah sebagai berikut:
1.        Karakteristik perkembangan fisik
perubahan fisik yang terjadi pada remaja sering kali membuat remaja tersebut agak gusar dan canggung serta tidak percaya diri. Diantara perubahan fisik itu, yang sangat mempunyai andil besar dalam mempengaruhi perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh, para remaja ini merasa tangan dan kakinya terlalu panjang sehingga menurut mereka tidak seimbang dengan besar tubuh mereka. Begitu pula bagi remaja putri mereka juga merasa canggung dengan perubahan yang terjadi pada tubuh mereka yang kini buah dada mereka menjadi membesar, dan membuat gerak gerik mereka jadi serba canggung dan kurang nyaman.
Termasuk pada remaja pria, juga terjadi perubahan pada suara, otot otot jasmani mereka, dan pada saat remaja ini kelenjar endoktrin pada pria telah mencapai kematangan, sehingga menghasilkan hormon yang bermanfaat bagi tubuh, dan akibatnya remaja menjadi tertarik pada laan jenis. Karena ketertarikan dengan lawan jenis iniah sehingga pada waktu tidur siremaja ini mengalami mimpi basah. Sedang disisi yang lain, perkembangan hormon pada remaja putri menyebabkan ia menstruasi.
2.        Karakteristik Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget,ada empat tahap perkembangan intelektual/kognitif, yaitu tahap sensori – motoritas, tahap pro operasional, tahap operasional konkret dan tahap operasional formal. Adapun perkembangan kognitif untuk remaja terjadi pada tahap operasional formal yang berlangsung antara usia 11 sampai 15 tahun.
Tahap operasional formal mempunyai karakteristik, diantaranya: individu dapat mencapai logika dan rasio serta mampu menerima hal hal yang bersifat abstrak, mereka mampu berpikir logis dengan obyek hal hal yang abstrak, mereka mampu memecahkan persoalan yang bersifat hipotesis, dan lain lain.

3.         Karakteristik Perkembangan Emosi
Masa remaja adalah masa peralihan antara masa kanak kanak dan masa dewasa, oleh karena itu biasanya masa remaja memiliki energi yang besar, emosi yang berkobar kobar, sedangkan pada pengendalian diri belum sempurna. Pada remaja juga sering mengalami perasaan tidak aman, tidak tenang, kesepian dan kekhawatiran.
4.        karakteristik perkembangan nilai, moral dan sikap
Karakteristik remaja yang menonjol berkaitan dengan nilai adalah bahwa remaja sudah sangat merasakan artimpentingnya nilai dan mengembangkan nilai baru yang diperlukan sebagai pedoman, peganngan serta petunjuk didalam mencari dan menemukan identitas diri mereka. Adapun yang berkaitan dengan morak, para remaja sudah mulai bisa berpikir abstrak dan mampu memecahkan permasalahan yang bersifat hipotesis sehingga permasalahan tidak haya terikat oleh waktu, tempat, atau situasi tetapi juga pada sumber moral yang menjadi dasar hidup mereka.
Sedang karakteristik perkembangan pada sikap remaja, mereka cenderung menentang nilai nilai dasar hidup orang tua dan orang dewasa lainnya.
C.       Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja
Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa. Adapun tuga –tugas perkembangan masa remaja menurut adalah sebagai berikut :
1.        Mampu Menerima keadaan fisiknya.
2.        Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
3.        Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainnan jenis.
4.        Mencapai kemandirian emosional.
5.        Mencapai kemandirian ekonomi.
6.        Mengembangakan konsep dan ketrampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat.
7.        Memahami dan menginternalisasikan nilai nilai orang dewasa dan orang tua.
8.        Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa.
9.        Mempersiapkan diri utuk memasuki perkawinan.
10.    Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
D.      Implikasi perkembangan remaja dalam pendidikan.
            Pertumbuhan dan perkembangan fisik remaja yang sangat pesat sering menimbulkan gangguan regulasi, tingkahlaku, dan bahkan keterasingan dalam diri mereka sendiri. Untuk itu perlu adanya kegiatan-kegiatan yang positif untuk menyalurkan energi lebih yang mereka miliki, seperti melakukan olahraga, bermain musik, serta kegiatan yang bermanfaat lainnya.
Terkait dengan perkembangan aspek intelektual, kondisi psikologis yang perlu diciptakan dalam iklim pendidikan adalah:
1.      Menerima peserta didik apa adanya tanpa syarat.
2.      Menciptakan suasana yang membuat peserta didik merasa tidak terlalu diinilai.
3.      Memahami kerangka berpikir peserta didik dan mampu menempatkan diri dalam dirinya (empati).
Adapun untuk mengembangkan emosi remaja, intervensi edukatif yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan belajar mengembangkan diri, mengambil keputusan pribadi, mengelola perasaan, menangani stress, berempati, berkomunikasi, membuka diri, mengembangkan pemahaman, menerima diri sendiri, mengembangkan tanggung jawab pribadi, mengembangkan ketegasan, dinamika kelompok, dan menyelesaikan konflik


BAB III
PENUTUP

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak kanak dan masa dewasa. Pada masa ini jugalah seorang anak manusia disibukkan untuk mencari jati dirinya, sehingga hal ini akan membawa mereka pada berbagai perubahan dan penentangan.
Perubahan dan penentangan yang dilakukan oleh remaja ini seharusnya bagi orang dewasa tidak menganggapnya sebagai tindakan kenakalan sehingg mereka menyikapinya dengan kemarahan dan permusuhan juga. Tetapi alangkah tepatnya bila orang yang lebih dewasa ataupun orang tua bisa mengarahkan, memberi pengayoman, menanggapi dengan bijak dan memberikan solusi solusi yang tepat bagi remaja ini, serta memberi nasehat nasehat yang baik dengan cara yang baik dan sesuai.
Remaja bagaimanapun juga tetap remaja makhluk yang penuh dengan potensi, semangat yang menyala nyala, emosi yang menggebu tetapi masih sangat labil dan rendah dalam pengendalian diri.



DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pedekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima, Jakarta; Penerbit Erlangga, 1980
Hidayati, Wiji & Sri Purnami. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Teras (Sukses Offset). 2008
Mohammad Ali, Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, Jakarta; PT. Bumi Aksara, 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar